Selasa, 29 April 2008

Big Day hm.....

I am looking forward to experiencing the day when a bos called one of his subordinates to inform about her discontinue labour agreement by management. one year ago before that day she had been told by one of her colleagues that between her and another colleague the labour agreement will be discontinued. so it is not a surprise anymore for her and she welcomed the rumour whether or not will happen. For her whether continue or discontinue wont be a problem; she still can apply a job at other place without someone's recommendation, so far she made her own effort to obtain a vacant position and will quit on her own accord. again for her if she was discontinued, obviously she is very aware that her current company is unable to distinguish its employees who work appropriately and work as he/she likes. an employee who sit for hours to surf internet, chatting,play games and make a gossip will be considered a good employee; why should a hardworking employee make a hard effort to maintain good job while the lady boss never make one. better for her to leave this place and grab the gold opportunity at promising place who offer good knowledge and vision where she can upgrade herself.
never ever think that she would be very sad and would cry blood on account of the discontinuing labour agreement. her important agenda since last yr (2007) is to apply a new job and she has been sending and attending few interviews till this april 2008 even she still stays in this company at this moment that she believes her latest interviews require a candidate who has experience in integrated system while this company still not integrated yet. so it is natural that future employer will not consider her on this reason. so any news from management wouldnt upset her at all because it is not her priority anymore he3...why should her be upset? if this company really treat their employees as their asset so they will take fair action if one employee do a misconduct definitely will have further discussion but let her/him continue doing it, so this way will create a perception from other employees that employees require no hardworking or good attitude during working hours because the misconduct is considered just fine.
she believe one day soon or later this company will find out the truth.

Senin, 28 April 2008

I present.....Adiybah he3....


























Alhamdulillah syukur bunda panjatkan hanya pada allah swt yang telah memberikan kesempatan bunda untuk mengurus adiybah dari memandikan adiybah hingga memasakkan bekal adiybah sebelum bunda berangkat kekantor bahkan bunda yang mengantarkan adiybah ke penitipan. satu demi satu kepintaran adiybah bunda saksikan dan rasakan kebahagiaan yang tersendiri yang tidak bisa dibuat2. coba lihat foto2 adiybah lucu2 khan? sesulit apapun keadaan kita tanpa pembantu tapi bunda jalani dengan penuh rasa syukur biarpun ada teman bunda yang usil menuding ibu pekerja sangat rugi karena tidak dapat menyaksikan detik2 kepintaran sang anak...wah usil banget ya...bunda sih ngerti dengan kondisi dia yang masih melajang diusia kepala tiga meskipun dia dengan membusungkan dada bahwa dia fine2 aja tanpa seorang suami dia bisa survive dan bersyukur tidak punya anak sehingga tidak dipusingkan dengan kenakalan anak kecil atau remaja... biarlah dia membanggakan keadaannya tapi wallahu a'lam allah maha mengetahui apa isi hatinya yang paling dalam....sedangkan wanita sudah berkeluarga yang belum dikaruniai anak sampai bertahun2 sangat merindukan kehadiran si kecil tapi tak pernah berputus asa memohon padaNya karena memang harus seperti itu kita sebagai manusia tidak dapat melawan kodrat sebagai wanita apalagi sabda rasul bukanlah golongan umatnya bagi yang tidak menikah...tapi jika kita sudahlah tak menyembahnya atau tidak melaksanakan sholat(menegakkan tiang agama) sudahlah lengkap kesombongan manusia seperti itu. Manusia seperti itu merasakan kehadiran seorang anak dapat mendatangkan kesulitan baginya. masya allah...
































































Selasa, 22 April 2008

Ms. Conchita....is back





Ms. Conchita is having a new busy activity. very interesting to know that she told me like this... she and her husband have bought a house in Germany. About 2 1/4 hour driving from where they live now, which is near Rotterdam. they live in a very old house now (from 1886). A lot of work to do on that house and now in their new house also a lot to do. That house in from 1952 and is situated in the country. Their life will be completely change while now they live in the centre of a middlesize city. When mr Michel will be retiered (in about 2 year) they will be living there in the countrysite. Lots of space and clean air. they will live there with friends whom they know since 28 years. The houses are seperately and big enough to have their privacy.
However She feel very sad to leave her beautifull house which she love. She prefer very old houses. They have a beautifull atmosfer of its own.
I cant recall about her daughter luckily Ms. Conchita is pleased to share her story that they have one daughter. Here name is Yuri (23 years)and she is a dentist- and orthodontist assistent. She has a very nice job, very interessting too.
I can't guess correctly but I try to guess the first picture is the new house while the second one is the old house he3... I forgot to congratulate on having a new house to her directly, but anyway I hope she will read this writing....

Senin, 31 Maret 2008

1st april 2008

( sebagai catatan tulisan ini kuterbitkan detik2 menjelang kedatangan Bosku) ceritanya aku terima email dibawah ini dan telah kubalas. semua ini ku kembalikan kepada Allah Swt. jika masih ada rejeki di PT. HRP akan aku jalani, meskipun aku sudahpun menghadiri beberapa interview sebelum email tsb. dikirimkan. sebelum dan sesudahnya aku menghadiri interview2 tsb. sudah kupanjatkan doa kepada Allah dimana saja kau berikan rejeki padaku akan aku terima, walaupun dari satu interview yang gagal ku berdoa lagi mungkin ada yang lebih baik dari perusahaan tsb. setelah ini yang akan allah berikan padaku, aku tidak akan pernah menyerah dan putus asa.
aku merasa email yang dikirimkan kepadaku adalah titik terang dari perkataan seorang rekan kerja, bahwa kemungkinan aku atau rekanku yang satu lagi akan tidak diperpanjang kontrak kerjanya. aku merasa lebih kuat akulah yang akan dikeluarkan dari perusahaan ini berhubung rekanku yang satunya itu punya backing kuat dari bosnya. tapi sudah kusiapkan mentalku jika itu benar terjadi, bukankah sudah kukatakan pada Pak Jon bahwa aku akan membiarkan dia tetap bekerja disini karena hanya perusahaan ini sajalah yang membebaskan dia untuk main internet dan game berjam2 didepan komputer pada jam kerja. aku yakin aku masih bisa bekerja ditempat lain, sedangkan perusahaan besar pasti memakai seleksi ketat thd dia jadi gak segampang dia bekerja disini tanpa proses seleksi, interview, tanpa bawa lamaran bisa bekerja disini. so, let her be happy here and I will be happy too at a new place.
akan kutulis lagi jika pak barry sudah menemuiku hari ini....
From: Irwin [mailto:irwiniqbal@hrpasia.com.sg] Sent: Monday, March 31, 2008 12:10 PMTo: 'AYU'Subject: RE: Increment

Hi Ayu

Sure. Just give a call or email me if you need help.

Once again, I hope you can put in your best effort forward for all jobs given to you…J

HRP Asia Pte Ltd
T: +65 67737551
F: +65 67737537
M: +65 97697636
E: irwiniqbal@hrpasia.com.sg
From: AYU [mailto:ayu@hrpasia.com.sg] Sent: Monday, March 31, 2008 1:02 PMTo: 'Irwin'Subject: RE: Increment

Hi Mr. Irwin,

Firstly I would like to thank you for your proposal, it is really beyond my expectation ( I am so speechless diluar perkiraan saya). Why I said it is beyond my expectation? I saw my own performance from last yr ( so many MC leave) that I believe and feel I couldn’t perform well than I used to perform. Other than that there have other reason that made me insecure to make a quick decision regarding my plan career, like some colleagues, at first I can tolerate but from time to time I don’t think I can keep it longer. Actually I never want to create any troubles during working hours but if people touch someone else ‘s matter/ business at working hours I believe that no one can accept. I learnt it that I shouldn’t stay for long because I worry that I will make company a difficult if I keep on staying on this condition and wont make company a loss if I cant perform well. I think I will ask an apology when I found “a right time at new opportunity” for my last misbehaviour that made you have to hold an urgent meeting out of your tight schedule. I will take your proposal as a chance of being reborn and to mend the shortages here and there as well as to continue to do my best in future even the outcome are far from that. I appreciate whatever management outcome for me. I believe this company have made a fair judgement to everyone here.

Once again Pak Irwin, thank you.

Best Regard,
ayu

From: Irwin [mailto:irwiniqbal@hrpasia.com.sg] Sent: Monday, March 31, 2008 11:11 AMTo: 'AYU'Subject: Increment

Hi Ayu

I’ve proposed to the management to increase your salary by IDR400,000 beginning January 2008. That is, PT will backpay your salary from January 2008. Barry will inform you the outcome tomorrow.

I hope you’ll continue to do your best.

Best regards
Irwin
HRP Asia Pte Ltd
T: +65 67737551
F: +65 67737537
M: +65 97697636
E: irwiniqbal@hrpasia.com.sg

Kamis, 27 Maret 2008

Biiiiiiiingung dehh

Aduh….bunda adiybah lagi super bingung nih…Gimana gak bingung mbahnya adiybah mau nolongin keramik kamar mandi, bukannya bunda gak merasa senang mau dibantu kamar mandinya supaya cantik tapi gini lho… biarpun keadaan keuangan keluarganya adiybah lagi gimana gitu tapi bunda gak mengeluh ke orang tuapun baik ke mertua maupun ibu kandung bunda. Yah…walaupun mungkin nantinya dapur dan kamar mandinya adiybah akan memakan setahun ataupun dua tahunan baru bisa cantik tapi bunda bersyukur usaha sendiri. Dalam keadaan seperti ini bunda maupun ayah masih belum bisa membantu mbah ataupun neneknya adiybah, ketika mereka mengulurkan pertolongan rasanya kok gak bisa dan gak tega gitu mau menerima uluran tsb. Dari hati yang paling dalam, merasa bersalah belum bisa membantu mereka kok sampai menerima bantuan dari org tua yang selayaknya dibantu. Mau menolak uluran juga rasanya serba salah kok takut menyakiti perasaan mereka yang sebenarnya bermaksud baik kepada keluarga adiybah….mau menerima juga tangan ini gak bisa maju….

Selasa, 25 Maret 2008

Bunda lala nih...

From: wilia@seputar-indonesia.com [mailto:wilia@seputar-indonesia.com]
Sent: Thursday, March 06, 2008 2:57 PM
To: AYU
Subject: RE: FW: lala
>
dear ayu,,
anak mu umurnya berapa? manis seperti bundanya..
kalo lala, itu panggilan untuk Aulia Rahmatillah Ananta udah 2 tahun bulan ini lahir 23 feb 2006, lala kalo sudah denger musik langsung goyang deh... lucu, cerewet lagi..
Yu,, kerjamu masih ditempat lama ya?? tanjung uncang.. apa namanya..
jadi inget cerita kerjaan mu?
salam buat mas mu..siapa namanya lali aku..

adiosss

Thanks ana...dont forget your next email pls give her biodata... your
> daughter is so cute, white like her mom.
>
> Salam ya buat abangmu siapa namanya sori udah lama memoriku pun udah
> berkarat...masih ingat aku dulu paling hapal nomor kontak siapa gitu
> tapi skrg naruh barang beberapa menit aja pake nanya dimana ya kutaruh tadi....
>
> Entar dibabak berikutnya aku bercerita he3.
>
> Dah
> Ass.
> Bunda Adiybah
>
> -----Original Message-----
> From: wilia@seputar-indonesia.com [mailto:wilia@seputar-indonesia.com]
> Sent: Tuesday, March 04, 2008 4:17 PM
> To: AYU
> Subject: Re: FW: lala
>
>> ass.
> yu... seneng bisa kontak lagi...
> kbarnya gimana yu... kirim photo dong?
> eh cerita ya ke aku.. keadaanmu??
> kangen lho sama batam... sama ayu.. keluargamu gimana yu??
> dah punya baby kan?
> entar kusalam ya sama abangku.. ternyata biar lost kontak lama
> nyambung lagi.. seneng deh?
>
> adios..
>
> btw. phohto aulia boleh dipake di blognya.. lalanya ga keberatan.
> Takut gak nyampe he3
>> From: AYU [mailto:ayu@hrpasia.com.sg]
>> Sent: Tuesday, March 04, 2008 2:43 PM
>> To: 'wilia@seputar-indonesia.com'
>> Subject: FW: lala

>> Halo Bunda Ana.
>> Ass.wr.wb

>> Apa kabarnya nih? Sehat2 wal'afiat aja khan beserta keluarga tercinta
>> khan?
>> Ana..sori ya kita baru bisa bersua via email itupun dari tia ayu
>> dapatkan foto dan email addressmu he3..mo lihat putrimu mejenk di
>> weblogku, visitlah http://www.blogger.com/www.adiybahningrum.blogspot.com
>> <http://www.adiybahningrum.blogspot.com/>
>> gak marah khan. O ya kenalin donk putrimu lebih lengkap entar
>> kupublikasikan lagi di weblogku itupun kalau ana gak ijinkan akan gue
>> hapus he3..lihat aja dulu ya..nanti kita sambung lagi cerita

>> ayu

Senin, 24 Maret 2008

Figure 6...why?

Entah kenapa lagi asyik ngobrol ama temanku di daiho via telp. kami asyik ceritakan soal anak, ku cerita aku setelah menikah sempat kosong 6 bulan baru hamil terus anakku lahir th. 2006 setelah pembicaraan usai aku mulai terfikir kok selama ini aku gak mikirin angka 6 ada moment yang menarik. misalkan setelah 6 bulan bekerja di PT. HRP aku dan mas yudi memutuskan menikah setelah dua tahun lamanya kami saling mengenal, 6 bulan menikah baru hamil, adiybah lahir th 2006, kontrak abis bulan 6 th 2007 dan diperpanjang kembali kemudian bulan 6 tahun ini kontrakku akan berakhir. dibenakku sudah penuh dengan rencana apa yang akan kulakukan jika kontrakku tdk diperpanjang... aku masih ingat lagi setahun yang lalu mungkin sebulan atau dua bulan kontrakku berakhir( latar belakang mengapa aku memberanikan diri menanyakan statusku), kondisiku saat itu sangat memprihatinku yaitu aku keluar dari rumah ibuku bukanlah waktu yang pas sesuai rencana tapi konflik membuat aku, suami dan anakku harus keluar dari rumah yang sudah kutempati dari sejak aku SMEA sampai wafat alm. bapak, hamil dan melahirkan. karena keluar dari rumah tsb. tanpa ada pegangan ataupun jaminan bahwa kami telah memiliki rumah sendiri, maka kami mengungsi sebulanan terus memutuskan mencari rumah, setelah diurus ini dan itu maka kami bisa menempati rumah pertama kami, mendekati saat akad kredit membuatku harus berfikir keras memutuskan cara pembayaran cash bertahap dengan developer ataupun kredit melalui bank, mau gak mau keadaan ini memaksaku untuk beranikan diri bertanya kepada atasanku apakah ada keputusan aku masih diperkerjakan kembali karena jika sudah ada keputusan tidak lagi diperpanjang maka aku bermaksud memasukkan beberapa lamaran sehingga ketika masa perjanjian kerja berakhir aku sudahpun mendapatkan perusahaan baru. kuceritakan pada salah seorang rekan kerja yang kufikir dia bisa dipercaya dan supaya aku mendapatkan masukan darinya, tapi wallahu a'lam dia ternyata ular berkepala dua; hal yang kuceritakan padanya menjadi bahan sindiran dari rekan yang lain yang terkenal Ms. I dont know... sindirannya mengumpamakan aku mengemis2 keatasan supaya bisa diperpanjang kembali...padahal aku cuma bertanya kepada atasanku dan seperti yang sudah kubilang jika tidak diperpanjang maka aku akan mencari pekerjaan baru karena kondisi yang belum stabil apalagi baru punya bayi. padahal aku cuma bertanyakan hakku bukan mengurusin hal orang lain ataupun aku tidaklah menghasut supaya agreement org lain diputusin,dsb. tapi hal tsb. dijadikan bahan sindiran, dari hari kehari aku menjadi bahan sindiran apa saja dari rekan kerja yang tidak berhati perut yang belum memiliki tanggungan keluarga karena mereka masih lajang. mereka tidak mengalami hal2 yang pedih seperti yang aku alami, tapi apa hak mereka menghakimiku seperti itu padahal jika saja mereka orang yang sangat dewasa dan pengertian maka mereka akan sangat membantuku mengurangi tekanan perasaan dan penderitaanku. sampai saat ini setahun kemudian pun mereka masih saja seperti itu padahal mereka entah sadar apa gak sadar bahwa agama manapun tidak mengajarkan untuk menggosipin orang seenaknya. tapi seperti orang yang tidak beragama dari hari kehari mereka masih mengasah kebiasaan bergosip ria, terkadang aku istighfar sendirian mendengar mereka menggosip siapa saja yang mereka anggap lucu padahal mereka gak koreksi diri mereka sendiri. masya allah... mereka entah sadar apa tidak telah menyinggung perasaan orang lain yang sedang menanggung masalah pribadinya.
aku bersyukur padaMu atas nikmat yang telah diriMu anugrahkan padaku walaupun sekecil apapun itu, termasuk dibulan Maret ini kebiasaan sakitku agak berkurang malah sekalipun dalam bulan ini aku belum ambil cuti sakit. kecapekanku agak berkurang meskipun masih fikiran/stress, tapi dibandingkan beberapa bulan yang lalu betapa lelahnya fisik ini ditambah hal2 yang harus kufikirkan, belum lagi ditambah sindiran kasar dari rekan kerja yang seakan - akan mereka sengaja berkomentar ini dan itu. Mereka juga sering mempermasalahkan aku yang dalam sebulan bisa dua hari atau tiga hari mengambil cuti sakit, padahal mereka tidak menganalisa lebih dalam kenapa aku bisa sakit2an eh malah suka menduga2 yang jelek dan bukannya malah mengurangi beban teman malah senang menambah penderitaan orang lain. Mereka gak tau aku malah menikmati sedikit kebebasan yang kurasakan, dapurku mulai sedikit demi sedikit tertata walau gak bagus2 amat sih tapi bila aku pulang kerja capek2 gak pusing sih lihat dapur berantakan, gimana dapur gak berantakan dulunya, udah gak punya pembantu, anak merengek mendingan pegang dia daripada dia terluka karena ini dan itu ya sudahlah biar untuk sementara pekerjaan rumah menumpuk, akibatnya hari sabtu dan minggu ketika libur hari kerja pun walau keinginan kuat untuk memegang pekerjaan ini dan itu eh...anak juga bertingkah dan merengek terpaksa kutinggalkan dulu pekerjaan yang sudah kupegang tadi, kemudian udah capek menjaga anak mau melanjutkan pekerjaan tadi eh udah gak sanggup lagi, terkadang menjelang esoknya hari senin badan udah mulai deh meriang ditambah lagi radang tenggorokan plus sakit kepala belum lagi lihat pakaian menumpuk udah deh.....

Bunda bernyanyi.....

Janganlah kau tinggalkan diriku
takkan mampu menghadapi semua
hanya bersamamu Ku akan bisa
Adiybahlah darahku
Adiybahlah Jantungku
Adiybahlah hidupku lengkapi diriku
oh sayangku kau begitu
adiybah....
oops....sorri deh bunda jiplak lagu he3...khan bunda gak pandai cipta lagu.. gimana adiybah mau? ayo belajar mencipta lagu sendiri yah kalo udah gede.
bunda sayang banget ama adiybah tapi bunda gak bermaksud sengaja memarahi adiybah tanpa sebab, disatu sisi bunda pengen jadi ibu rumah tangga yang rumahnya rapi, bajunya diseterika dan tertata rapi, bisa masakin makanan yang enak2 dsb. tapi kita belum menemukan pembantu yang bisa membantu kesibukan bunda, tapi disisi lain bunda pengen tetap mendampingi adiybah bermain, terus kalo adiybah merengek pengen ikut bunda terus wah bunda jadi fikiran dan gak bisa melakukan pekerjaan rumah satupun. walaubagaimanapun bunda tetap merasa bersalah ama adiybahku yang keciil he3... bunda sering minta maaf khan meskipun adiybah belum ngerti banget. bunda hanya gak pengen mental adiybah jadi seorang pemarah ya....

Senin, 03 Maret 2008

Meet my old friend ...Ms Conchita




she is a friendly and cheerful lady that I and her knew each other since two or three years ago at PT. HRP Services Asia workshop. at that time she and her husband had a factory visit for few days( oopps.. I am getting old cant remember how long she was here). shortly, we involved in conversation. my whole life she is my first and foreign female friend that I ever have. according to her she has only daughter who is a nurse ( I hope Ms. Conchita will clarify if my statement is wrong if she read weblog). I think about a week ago her honey was in our factory. really surprising for me we were very excited and shaking hands to meet again. from her honey I gave a letter for her to read and reply my email. she replied on 24th feb ago but I can read her email on 27th feb after returning from OB hospital.

I replied her email quiet late just this 04th march and i will write again after i heard her news.

I am very happy for a happy family picture above

Kenalin.....anak bunda Wilia F



wwahhhhhhhhhh....bundanya adiybah juga baru pertama lihat foto anak bunda ana setelah dapat kiriman email dari tante agustia Daiho... udah gede ya tapi bunda adiybah belum kenal banyak sih soal umur dan nama lengkapnya. ok deh ntar bunda adiybah akan nanya langsung ama bunda ana di palembang.

Selasa, 19 Februari 2008

A piece of advice from a friend


Dear adiybah,


learn this debate between mom and old colleague who always give a good advise to me, okay...


Both. The earlier is adv.company. why? The idea is like this. If you were a advertisement company owner who want to set up a company, you should recruit an English speaker-writers to be your staff who will deal with a non or government client no matter what they advertise. if your staff discover that the client submit the “strange” workpapers to be advertised, he will say to the client” sorry, sir I understand all these words are meaningful, but I believe if we switch this word to this word will be more meaningful” ( whatever he can say, he should watch his words to please client). So, in other words, adv. Company also have to be responsible what he advertised because it will protect the company’s own name and client as well. The client will have in mind in future, ohh it is worth I paid them very expensive and society will respect gov. advertisement, the impact is society will take gov’s advice gradually right?

Government also have to take into account when advertising society advice in foreign languages. Therefore, recruit some foreign speaker staffs who will in charge of delivering society message. So, before he were appointed as gov. staff make sure be a foreign language speaker for your own benefit ( not only for employment purpose in gov. dept).

Maybe mr. suriadi can add my comment above.

Regards,
ayu

From: SuriadiPhang@Eaton.com [mailto:SuriadiPhang@Eaton.com] Sent: Wednesday, February 13, 2008 10:03 AMTo: undisclosed-recipients:Subject: kesalahan Iklan Layanan Masyarakat neh :D

Which one should be sent for English course? The advertisement company or the local government?



Suriadi Phang
Material Analyst Planning
PT. FLUID SCIENCES BATAM
Phone : +62-778-600-4557
Mobile : +62-816-360-2760

Message to next generation...adiybah

Sorry I won’t forget this hope….start from our own house, our sister or brother’ s house specially to our niece, then other relatives. Tanamkan dibenak mereka karena mereka adalah generasi penerus kita, kasih gambaran akibat budaya malas dan korupsi yang masih mengakar terhadap keadaan ekonomi Negara kita sekarang dan kedepannya. Gak ada kata never biar terlambat mencabut akarnya lebih baik sedikit nampak hasilnya, dari hasil yang sedikit akhirnya memberi pelajaran yang positif. Budaya malas dan korupsi jika didefinisikan lebih dalam… kenapa menanamkan budaya malas kalau pengen kesenangan, kenyamanan, kemewahan dsb. Jangan meraih itu semua dengan korupsi, emang sih dapatnya cepat dan gampang tapi menyengsarakan pihak lain… berbahagialah dengan usaha dan kegigihan sendiri tanpa membuat org lain menderita, karena dengan korupsi, uang yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat kok malah digunakan untuk menambah asset pribadi. Yang utama saat digoda untuk melakukan korupsi adalah benteng diri dengan bekal ilmu agama, karena agama manapun tidak mengajarkan korupsi untuk membahagiakan keluarga kita. So sebelum kita mengajarkan hal positif kepada generasi kita yang mempunyai hubungan darah mari kita perbaiki, koreksi dan kubur masa lalu untuk bisa bersikap lebih baik. Gak gampang sih tapi perlu ada ikhtiar ……dari satu rumah ke rumah lainnya sehingga meng Indonesia…bisalah…

From: SuriadiPhang@Eaton.com [mailto:SuriadiPhang@Eaton.com] Sent: Wednesday, February 20, 2008 1:47 PMTo: ayu@hrpasia.com.sgSubject: RE: Licik ato salah kita sendiri?

What a spectacular comment…!!!

“So calon pemerintah Indonesia berikutnya jangan ikuti jejak pemerintah terkini……”

My comment : forget such hope. IT WILL NEVER HAPPEN TO INDONESIA. Budaya malas dan korupsi terlalu mengakar, bagaikan darah dan daging. Gak mungkin bisa berubah. Sah2 aja positive thinking and optimist tapi siap2 aja kalo kecewa karena ada harapan, pasti ada kekecewaan…

Suriadi Phang
Material Analyst Planning
PT. FLUID SCIENCES BATAM
Phone : +62-778-600-4557
Mobile : +62-816-360-2760
From: AYU [mailto:ayu@hrpasia.com.sg] Sent: Wednesday, February 20, 2008 11:45 AMTo: Phang, SuriadiSubject: RE: Licik ato salah kita sendiri?

Kesalahan luar biasa terletak pada tangan pemerintah yang gak becus mengelola ekonomi Negara kita sehingga membuat warga negaranya sendiri tergiur dengan kenikmatan berwarga Negara di Negara lain. Ibarat seorang ibu rumah tangga yang gak sepenuh hati mengurus rumah tangganya sendiri terutama urusan dapur dan perut sehingga anak semata wayangnya yang cemerlang dalam bidang pendidikan tergiur dengan masakan ibu temannya disebelah rumah. Wah sbg ibu dari seorang anak sudah pasti wajahnya tercoreng oleh ibu2 sekitar rumahnya karena putranya rela makan enak disebelah. Terkadang jangan salahkan sang anak bisa tumbuh rasa sayang pada ibu temannya tsb yang jelas2 bukan ibu kandungnya sehingga bisa memberikan yang terbaik pada sang ibu tsb. apa kita mau putra kandung kita membela org lain daripada kita sendiri? jawaban saya TIDAK. Nah sebagai ibu mulailah belajar menata atau mengelola rumah tangga dengan baik, berilah yang terbaik padanya sehingga tinggi rasa bakti dan mau memberi yang terbaik pada ibu kandungnya. Samalah kita sebagai WNI, karena kinerja pemerintah kita seperti itu adanya maka kita rela membeli kewarganegaraan Negara lain hanya untuk mendapatkan kenyamanan dan harapan atau masa depan yg lebih bagus daripada di Indonesia. Pemerintah memiliki rasa kesal tapi gak mau koreksi diri sendiri kenapa ya putra emas mereka terbang kenegara lain? Jika sempat wamil tsb. dijalani oleh mungkin ribuan generasi kedepan maka salah2 apabila tercetus perang antara Indonesia dan Singapore tidak bisa terelakkan lagi masih ada hubungan darah saling menodong senjata perang karena generasi yang udah hijrah sudah merasa cintanya pada Negara Singapore yang memakmurkan mereka akhirnya kata pemerintah Spore perangin Indonesia mereka tidak ragu lagi siapa sih Negara Indonesia? Negara Indonesia sudah menjadi masa lalu generasi orang tua mereka toh kenapa mereka harus mikir sedangkan ortu mereka tidak menumbuhkan lagi rasa cinta dan bakti pada Indonesia….

From: SuriadiPhang@Eaton.com [mailto:SuriadiPhang@Eaton.com] Sent: Wednesday, February 20, 2008 10:44 AMTo: undisclosed-recipients:Subject: Licik ato salah kita sendiri?


Singapore licik? Mereka “memaksa” secara tidak langsung kepada WNI untuk menjadi warga mereka? Indonesia patut marah….!

Well… bisa jadi secara kasat mata, keliatannya begini tapi kalo kita meliatnya dari sudut pandangan yang berbeda, kita bisa bertanya, siapa sih yang pengen meninggalkan tanah kelahirannya, orang tua, saudara2 dan temennya hidup di negeri orang KALO BUKAN KARENA DI SANA LEBIH MEMBERIKAN KENYAMANAN DAN HARAPAN/MASA DEPAN YANG LEBIH BAGUS DARIPADA di sini? Kalo negara kita ini bisa semaju dgn Singapore, WNI yang pintar tidak akan mau meninggalkan negeri ini…

Selamat berdebat bagi ada yang kurang puas dengan komentar saya…

Suriadi Phang
Material Analyst Planning
PT. FLUID SCIENCES BATAM
Phone : +62-778-600-4557
Mobile : +62-816-360-2760


JAKARTA,TRIBUN - Pemerintah Singapura mewajibkan anak laki-laki generasi kedua Warga Negara Indonesia (WNI) yang mendaftar sebagai permanent resident (PR) untuk menjalani wajib militer (wamil) atau national service. Saat ini WNI yang menetap di Singapura mencapai 130 ribu orang.
Syarat itu berlaku jika anak pemohon PR sudah berusia 16, 5 tahun dan si anak juga ingin menjadi PR. Pemegang PR akan mendapat fasilitas menggiurkan layaknya warga Singapura. Antara lain mendapat subsidi biaya pendidikan, kesehatan, tabungan CPF (semacam Jamsostek), serta boleh memiliki properti pribadi.
Wamil yang diterapkan Singapura bagi WNI mendapat reaksi keras Wakil Sekretaris Komisi I DPR Bidang Pertahanan dan Keamanan, Dedy Djamaluddin Malik. Dia mengatakan Indonesia harus mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi, termasuk dengan kemungkinan terjadinya konflik yang berujung peperangan.
Ia menjelaskan, apa yang dilakukan Singapura itu adalah persiapan. “Singapura selama ini dikenal kuat perekonomiannya, mereka juga punya SDM yang baik. Sekarang mereka semakin memperkuat militernya sebagai bentuk prepare (persiapan),” kata Dedy, Selasa (19/2) malam.
Tidak hanya Indonesia, namun apa yang dilakukan Singapura dengan menerapkan wamil itu juga ancaman untuk negara tetangga yang berada di sekitarnya. Sementara untuk kebijakan wamil juga dikenakan untuk WNI, Dedy menilai sebagai cara Singapura untuk mengambil SDM yang dimiliki Indonesia. “Warga Indonesia banyak di sana. Mereka orang-orang cerdas, orang sukses yang bekerja di sana,” katanya.
Anggota DPR Komisi I Andreas Hugo Pareira, mengatakan, wamil yang diterapkan Singapura terhadap WNI yang berada di sana seharusnya membuat pemerintah memikirkan semangat patriotisme. “Pemerintah harus meningkatkan rasa patriotismenya, dan nasionalismenya pada WNI. Tidak hanya yang di Singapura, tapi juga di negara-negara lain. Mereka itu kan bekerja dan tinggal di sana karena menurut mereka di Singapura lebih baik kehidupannya,” ujarnya.
Anggota Komisi I DPR Djoko Susilo minta Deplu segera menertibkan para WNI yang terpaksa mengikuti wamil, karena bisa membahayakan pertahanan dan keutuhan NKRI. Lagi pula, peraturan di Singapura itu sangat bertentangan dengan UU Imigrasi Indonesia.
“Itu melanggar UU Imigrasi. Ya, karena di situ disebutkan apabila seseorang masuk pendidikan militer walaupun hanya latihan akan kehilangan hak warga negara Indonesia. Deplu harus melakukan penertiban,” ujar Djoko.
AncamanKapuspen TNI, Marsda Sagom Tambun mengatakan, TNI memandang wamil yang diterapkan Singapura terhadap WNI, sebagai ancaman karena merupakan upaya suatu negara untuk memperkuat pertahanan dan keamanannya.
Menurut Sagom Tambun, TNI terus mengamati pembangunan kemampuan bersenjata setiap negara, khususnya negara tetangga. “Wamil itu merupakan bagian dari upaya pembangunan kemampuan bersenjata. Itu juga harus kita perhitungkan,” kata Sagom.
Sekjen Dephan Letjen TNI Sjafrie Sjamsuddin menegaskan, Departemen Pertahanan (Dephan) memastikan WNI di Singapura yang berstatus permanent resident tidak boleh ikut wajib militer. “Itu tidak boleh. Sama seperti dengan Askar Wataniah di Malaysia, tidak boleh warga negara asing yang bekerja dengan status permanent resident ikut wamil. Kalau pun boleh itu hanya untuk warga negaranya sendiri,” kata Sjafrie usai rapat internal General Border Committee (GBC) Malaysia-Indonesia di kantor Departemen Pertahanan.
Dubes Singapura untuk Indonesia Ashok Mirpuri di sela acara makan malam alumni Singapore Alumni Programme di Hotel Manhatan, Jl Dr Satrio, Jakarta Selatan, semalam, enggan mengomentari program wamil yang mewajibkan seluruh penduduk di Singapura, termasuk warga negara asing yang telah memiliki izin tinggal tetap atau PR. “Saya tidak bisa berkomentar, acaranya bukan soal hal itu,” elaknya.
Ashok juga tidak mau berkomentar tentang ada tidaknya WNI yang dijadikan peserta wajib militer (wamil) atau istilahnya National Service. “Maaf pertanyaan Anda tidak relevan malam ini,” pungkasnya.
MenggiurkanUntuk diketahui, saat ini keinginan untuk menjadi PR di Singapura cukup menggiurkan warga asing, termasuk WNI yang merasa kurang puas hanya memiliki izin kerja. Apalagi masa berlakunya hanya setahun atau dua tahun. Perlakuan dan fasilitas yang didapatkan juga seperti layaknya warga asing biasa dan tidak mendapat subsidi untuk pendidikan dan kesehatan.
Pemegang izin kerja juga tidak bisa membeli properti, kecuali yang berstatus free hold dan tidak terkena kewajiban membayar CPF. Mereka tidak memiliki kewajiban apa pun, selain membayar pajak penghasilan ke Singapura.
Ketentuan kewajiban wamil ini tercantum dalam ketentuan Imigrasi, Enlistment Act, www.ica.gov.sg. Sesuai ketentuan, semua pria warga negara Singapura dan PR wajib mendaftarkan diri untuk mengikuti wamil begitu usianya mencapai 16,5 tahun.
Mereka diharuskan mengikuti wamil full-time selama 2 tahun pada usia 18 tahun, diikuti kemudian dengan 40 hari Operationally Ready National Service per tahun hingga usia 50 tahun (bagi perwira) atau 40 tahun (untuk golongan lain).
Pelamar yang mendapatkan status PR di bawah ketentuan generasi pertama melalui Skema Profesional/ Personel Teknis dan Skema Pekerja Ahli atau Skema Investor dibebaskan dari wamil. Anak laki-laki yang mendapatkan status PR berdasarkan sponsorship orangtua mereka, wajib menjalani wamil begitu berumur 16,5 tahun.
PR yang wajib wamil mau tak mau harus menjalaninya. Jika mereka melepas atau kehilangan status PR tanpa menjalani atau menyelesaikan NS secara penuh (full-time), maka itu akan berdampak pada aplikasi mereka untuk bekerja atau belajar di Singapura.(persda network/bdu/dtc)

Selasa, 29 Januari 2008

Alm. Bapak Sutikno bin Dahlan

Ya allah, selalu kupanjatkan doa kepadaMu untuk ketenangan, kelapangan, keindahan, kenikmatan dsb. buat alm. Bapakku yaitu Bapak Sutikno bin Dahlan di alam barzakh berikanlah keringanan atas hukuman beliau selama hidup didunia ini, serta berikanlah tempatmu di surga yang paling layak buat beliau pada hari akhirat kelak.
29 Jan 2008 adalah masa wafat dua tahun alm. bapak, masih segar lagi ingatanku sampai saat ini bagaimana detik2 bapak menghembuskan nafas terakhir. sudah jalan dari allah swt. bahwa bapak meninggal dunia karena penyakit asma yang dideritanya selama belasan tahun. kepergian beliau terasa sangat mendadak dan tak sempat mengejar waktu kerumah sakit budi kemuliaan karena pas dipintu UGD bapak udah menghembuskan nafas terakhir. ingin kutulis lagi kenangan sedih bagaimana kejadian hari itu, tapi setelah bapak wafat sekitar mendekati setahun sekitar dec 2006 lebih sedih lagi kejadian yang ku alami. apakah bapak tau ataupun tidak setelah bapak pergi kejadian sedih terus terjadi. bukannya aku gak bisa menerima takdir dari allah swt. tapi sekarang ini secara berangsur aku sudah mulai bisa menerima kenyataan.

Selasa, 15 Januari 2008

Lagu buat Adiybah



Kasih bunda kepada diybah...tak terhingga sepanjang masa...
hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia..
Ambilkan bulan bu...ambilkan bulan bu...yang selalu bersinar dilangit...dilangit bulan benderang cahayanya sampai kebintang...ambilkan bulan bu untuk menerangi tidurku yang lelap dimalam gelap....

Senin, 14 Januari 2008

tuk Adiybah

Dear Adiybah.... bunda tau adiybah mah sekarang belum ngerti apa yang akan bunda tulis dibawah ini. entar udah gede baru deh adiybah ngerti. bunda sih gak rajin2 amat baca buku tapi kok pas lihat kalender di PT ada kata2 kiasan sepertinya sangat menarik untuk direnungkan dan diamalkan dalam menjalani kehidupan. nah ini dia ya:
1. William Shakespeare; it is not in the stars to hold our destiny but in ourselves
2. Lyndon B. Johnson; we must open the doors of opportunity, but we must also equip our people to walk through those doors
3. Joshua J. Marine; challenges are what make life interesting; overcoming them is what makes life meaningful
4. Anonymous; if opportunity doesn't knock, build a door.
selamat membaca
from Boenda

Minggu, 13 Januari 2008

Tahun Baru Muharram 1429H

Alhamdulillah sekarang telah memasuki tahun baru 1429 H pada tanggal 10 januari 2008 yang lalu. seperti biasanya tahun baru disambut secara sederhana dengan ucapan syukur masih diberi anugrah dan rahmatNya sampai detik ini... memang kalau dilihat masih jauh perbedaan oleh orang muslim sendiri dalam cara penyambutan tahun baru masehi dengan tahun baru islam. setiap orang memilih caranya masing2 dalam menghabiskan detik2 tahun 2007 Masehi dari pesta kembang api hingga keluar negeri. sedangkan keluargaku sendiri memilih bersama tetangga satu gang rumah dengan cara menjalin keakraban dan silaturrahmi. supaya kami bisa bersantap bersama maka ada tujuh keluarga yang secara ikhlas berpatungan mengumpulkan uang untuk bisa membeli makanan seafood untuk dibakar pada malam tgl 31 des 2007 sehingga menjelang 1 jan 2008. sedangkan dalam menyambut tahun baru 1429 H suamiku dan beserta tetangga lainnya merayakan di masjid setelah usai baru mereka sambung dengan permainan pimpong meja dan domino sambil bergadang hitung2 termasuk ronda di daerah gang rumah sendiri khan? sedangkan aku cukup dirumah sambil merapikan rumah dan setelah itu merenung apa yang telah dilakukan selama tahun 1428 H dan harapan baru pada tahun 1429 H ini. ya allah... aku hanya berharap tahun 1429 H ini aku sekeluarga dapat meningkatkan ibadah kepadaMu lebih baik lagi dari tahun kemarin, diberikan kemudahan dan kelapangan dalam mencari rezeki dimuka bumiMu ini, dianugrahkan keselamatan dan kesehatan bagi aku sekeluarga serta orang tua kami, dan semoga kami selalu menjadi orang yang tau mensyukuri nikmat2Mu dan takut akan azabMu. luputkan aku menjadi orang yang tak tau diri, jadikanlah aku orang yang bisa memberi kepada orang yang membutuhkan. ya allah, tahun kemarin sampai awal tahun ini aku masih diberikan ujian ditempat kerja yaitu berupa rekan kerja yang tidak bersahabat dalam penilaian, dsb. dari awal mereka masuk, aku kembali dari cuti melahirkan sehingga detik ini. aku yakin padaMu tidak hanya berdiam diri karena diriMu dapat merasakan dan melihat apa yang terjadi padaku dilingkungan tempat kerja. tanpa menganalisa bagaimana keadaanku yang sebenarnya, mereka membentuk opini dan dugaan sendiri padahal mereka tidak menganalisa mereka sendiri seperti apa awalnya. jikapun akhir tahun 2007 kemarin terjadi konflik, semua itu ada sebab dan alasannya. apa yang mereka sampaikan apapun pendapat mereka tak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. tapi ya allah... aku serahkan kepada kebijaksanaanMu dalam mengatasi keadaanku. entah mereka sadar/ sengaja ataupun tidak tapi mereka telah menggores perasaan orang disekeliling mereka. Naudzu billahi min dzalik. aku juga memohon ampun padaMu kalau aku merespon sikap mereka dengan caraku yang tidak engkau ridhoi karena hati ini sudah terlalu lama dan banyak digores.

Kamis, 10 Januari 2008

Asuransi dan Islam

dibawah ini adalah untuk pengetahuan saya sendiri khususnya dan saya posting di blog ini, suatu saat bisa menjadi referensi bagi adiybah sendiri kelak ia dewasa.


Asuransi Jiwa 'Prudential Life' dalam Kacamata Islam
Rabu, 15 Mar 06 10:19 WIB
Kirim teman
Assalamu'alaikum wr. wb.
Langsung saja ustadz. Bagaimanakah sebenarnya hukum mengikuti asuransi jiwa Prudential Life dalam kacamata Islam? Jazakallah khoiron katsiro.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Muh. Yunan Nurtriantonur_yunan
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bila dilihat dari segi bentuk transaksi dan praktek ekonomi, bentuk-bentuk asuransi yang kita kenal sekarang ini umumnya masih merupakan bentuk asuransi konvensional. Lepas dari nama perusahaannya.
Kata konvensional sebenarnya sebuah penghalusan dari maksud sebenarnya. Maksud sebenarnya adalah asuransi yang tidak sesuai dengan hukum halal haram dari kacamata syariah Islam.
Asuransi konvensional adalah sebuah produk sistem perekonomian non-Islam. Sehingga kalau diukur dengan batasan-batasan syariah, harus diakui bahwa di dalamnya banyakterkandungketidak-sesuaian dengan hukum halal haram.
1. Akadnya Banyak Mengandung Gharar
Akad asuransi konvensioal banyak sekali mengandung hal-hal yang kurang pasti alias akad gharar. Maksudnya masing-masing pihak penanggung dan tertanggung tidak mengetahui secara pasti jumlah yang ia berikan dan jumlah yang dia ambil, pada waktu melangsungkan akad.
Orang yang ikut asuransi ini tidak bisa mengetahui dengan pasti berapakah yang akan didapatnya dari ikut sertanya dalam sistem ini. Demikian juga, perusahaan asuransi pun tidak dapat mengetahui dengan pasti, seberapa besar akan mengambil uang dari nasabahnya. Kalau pun ada, semuanya masih berupa perkiraan atau asumsi. Padahal seharusnya akad ini merupakan akad yang jelas, berapa yang harus dibayar dan apa yang akan didapat.
Dan akad yang bersifat gharar ini hukumnya diharamkan di dalam syariah Islam. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini:
Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW melarang jual beli dengan cara melempar batu dan jual beli dengan cara gharar. (HR Muslim)
2. Akad Penundukan
Kelemahan kedua dari asuransi konvensional adaah bahwa akad tersebut adalah akad idz'an. Maksudnya akad yang merupakan penundukan pihak yang kuat kepada pihak yang lemah. Pihak yang kuat maksudnya adalah pihak perusahan asuransi karena dialah yang menentukan syarat-syarat yang tidak dimiliki tertanggung. Dan pihak yang lemah adalah para nasabah atau pesertanya.
3. Mengandung Unsur Pemerasan
Dari kebanyakan kasus asuransi yang telah terjadi di tengah masyarakat, memang sering kali terjadi unsur pemerasan. Karena para nasabah atau para pemegang polis itu apabila tidak bisa melanjutkan pembayaran preminya, seringkali uang premi yang sudah dibayar jadi hangus atau hilang, paling tidak akan dikurangi.
4. Mengandung Unsur 'Penipuan'
Meski biasanya hal-hal seperti ini sudah tertulis di dalam klausul dan ditanda-tangani oleh pihak peserta asuransi, namun biasanya kurang ditonjolkan saat penawaran. Demikian juga dengan resiko-resiko buruk yang akan terjadi, umumnya disembunyikan.
Fakta di lapangan adalah bukti yang sulit dibantah, karena kasus-kasusnya memang nyata ada. Begitu banyak orang yang kemudian kapok berurusan dengan perusahaan asuransi yang cenderung tidak pernah mau berkompromi. Hanya masih ketika menawarkan di awal.
5. Diinvestasikan pada Lembaga Ribawi
Perusahaan asuransi pada hakikatnya mengumpulkan uang dari masyarakat,lalu uang itu diinvestasikan lagi kepada pihak lain. Pihak lain ini tentu saja lembaga usaha dan bisnis dengan praktek ribawi, di mana pihak asuransi akan mendapat bunga yang nominalnya sangat besar. Bunga inilah yang nanti sebagiannya menjadi uang yang akan dibayarkan kepada peserta asuransi bila ada yang melakukan klaim kepada mereka.
Titik haramnya adalah ketika perusahaan asuransi membenamkan investasinya pada perusahaan dengan cara bunga atau riba. Berarti ketika seorang muslim ikut asuransi konvensional, dia pada hakikatnya sedang melakukan transaksi pembungaan uang alias riba yang mutlak haramnya.
Asuransi yang Dibenarkan dalam Syariah
Suatu bentuk asuransi akan diperbolehkan secara syariah jika tidak menyimpang dari prinsip-prinsip dan aturan-aturan syariat Islam. Untuk itu harus terpenuhi beberapa syarat prinsip, antara lain:
Sistem asuransi ituharus dibangun atas dasar ta'awun (saling bantu), tolong menolong, saling menjamin, tidak berorentasi bisnis atau keuntungan materi semata. Allah SWT berfirman, "Dan saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketaqwaan dan jangan saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan."
Sistem asuransi itu tidak boleh bersifat mu'awadhoh atau akad jual beli yang menguntungkan. Tidak boleh menjadi sebuah perusahaan yang berorientasi kepada keuntungan material. Yang dbolehkan hanyanya sebuah kerja sosial yang bersifat tabarru' (sumbangan). Dan tabarru' itu sama dengan hibah (pemberian), oleh karena itu haram hukumnya ditarik kembali. Kalau terjadi peristiwa, maka diselesaikan menurut syariat.
Setiap anggota yang menyetor uangnya menurut jumlah yang telah ditentukan, harus disertai dengan niat membantu demi menegakan prinsip ukhuwah. Kemudian dari uang yang terkumpul itu diambillah sejumlah uang guna membantu orang yang sangat memerlukan.
Tidak dibenarkan seseorang menyetorkan sejumlah kecil uangnya dengan tujuan supaya ia mendapat imbalan yang berlipat bila terkena suatu musibah. Akan tetepi ia diberi uang jamaah sebagai ganti atas kerugian itu menurut izin yang diberikan oleh jamaah.
Apabila uang itu akan dikembangkan, maka harus diinvestasikan pada lembaga keuangan non ribawi. Tidak boleh dengan menggunakan sistem bunga, melainkan dengan sistem bagi hasil (mudharabah atau murabahah).
Dan untuk terpenuhinya syarat itu, dikembangkanlah asuransi syariah. Sebab pada dasrnya di dalam akad asuransi itu memang ada manfaat yang baik. Namun ada juga transaksi yang haram.
Asuransi syariah adalah sebuah upaya untuk mendapatkan manfaat asuransi tapi dengan membuang semua sisi yang haram.
Wallahu a'lam bishshawab. wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc.
Konsultasi Sebelumnya



Kontak Redaksi Iklan© 2000-2007 eramuslim.com

Selasa, 01 Januari 2008

HAPPY NEW YEAR 2008


oops... belum punya recent picture...anyway I wish Happy New Year 2008 to my family, relatives and friends.
aku mencoba mengimbas kembali setahun yang telah berlalu, mulai dari awal jan 2007 aku, mas yudi dan adiybah masih tinggal di rumahnya om Sis sekeluarga, setelah pencarian bersama om sis dan suamiku menemukan sebuah rumah di komplek cendana tahap V yang masih belum ada pemiliknya. Suamiku nego ama developer dan pulang kerumah Taman putri memberitahuku soal rumah yang akan kami beli. mas yudi sempat mengabadikan foto rumah tsb. dan aku sih setuju aja karena saat itu kami membutuhkan tempat berlindung apalagi buat adiybah yang harus berada dirumahnya sendiri walaupun sederhana. awal feb 2007 kami memasuki rumah pertama yang kami miliki setelah dicat oleh papa angga tetangga kami di gang seberang. saat itu kami masih cuti melahirkan, tgl 19 mar aku sudah harus ngantor lagi. o ya aku lupa cerita sewaktu masih dirumah om sis, aku melihat pengumuman dari kampus GICI yang memanggil semua mahasiswa yang belum selesai studi, hatiku tergerak mengambil kesempatan ini karena S1 ku tinggal skripsi lagi. setelah menghubungi GICI dan melengkapi persyaratan ini dan itu, GICI mewajibkan kami ikut ujian MKDU dan merampungkan skripsi. wah.... penuh perjuangan berat.... sebelum sempat ujian aku jatuh sakit beberapa hari yang membuatku tak berdaya, sempat aku nyerah pada GICI aku bilang saya gak sanggup ujian sekarang karena saya gak bisa maksimal mungkin saya akan ambil ujian bulan sepuluh aja. tapi salut Bu Rina bisa meyakiniku dan aku bisa menyelesaikan beberapa mata kuliah dilanjutkan dengan skripsi. apalagi saat2 menyusun skripsi aku dan mas yudi mulai melakukan renovasi dapur, ruang tamu dan kamar utama. gak gampang saat renovasi kami masih tinggal dirumah itu, punya bayi kecil yang harus bebas dari kerjaan renovasi dan debunya, bekerja sampai hari gelap baru nyampe rumah, udah cape malamnya harus buka buku ini dan itu, rumah berantakan, mau nyari judul skripsi aja sampe sebulan lamanya baru kuputuskan karena aku perlu ke perpustakaan ( library) untuk dapat bahan belum lagi aku harus mencermati keadaan dikantor kapan aku pantas minta ijin. saat2 itu aku jatuh sakit beberapa kali dalam beberapa bulan tsb. sabtu dan minggu juga belum tentu bisa istirahat ohhh... pokoke tahun 2007 aku jatuh bangun dari sakit yang selalu muncul sehingga putriku yang sakit sehingga aku dalam setahun performance kehadiranku sangat jelek. dengan perjuangan yang tidak gampang akhirnya skripsiku kelar dan kalaupun aku dapat nilai C sudah lebih dari bersyukur karena untuk menyusun dari satu bab ke bab lainnya butuh semangat dan ketabahan yang luar biasa. aku hanya bisa berharap tahun 2008 ini aku bisa memperbaiki performance pekerjaan dan kehadiranku, walaupun perusahaan tempatku bekerja sudah tak butuh lagi semoga aku mendapatkan pekerjaan yang baru ditempat yang dekat dengan sekitar rumahku.